MAKALAH
TEORI DAN KONSEP
KEPERAWATAN MENURUT (KING)
OLEH:
KELOMPOK I
Ø
ALBAR
Ø
HARDIANTI
Ø
AULIANA
Ø
IMMA
Ø
EDI SUFRIADI
STIKES ST FATIMAH
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat allh swt atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami yaitu makalah tentang “ILMU KEPERAWATAN
DASAR 2” yang menyinggung masalah “teori keperawatan menurut king”.
Tidak
sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun
berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara moril
maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami
selakuh penyusun makalah ini sebagai salah satu bahan pelajaran yang diterapkan
dalam kampus. Akhir kata Semoga makalah Ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan menambah wawasan.
Mamuju
8 desember 2015
PENULIS
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar.............................................................................................................. i
Daftar
isi....................................................................................................................... ii
BAB
I pendahuluan...................................................................................................... 1
a. Latar
belakang............................................................................................................. 1
b. Rumusan
masalah........................................................................................................ 2
c. Tujuan
penulisan.......................................................................................................... 2
BAB
II pembahasan..................................................................................................... 3
a. Definisi
Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut King........................................... 3
b. Hubungan
teori king dengan keperawatan.................................................................. 4
1.
Karakteristik teori....................................................................................... 4
2.
Konsep interaksi teori................................................................................. 9
3.
Pandangan king terhadap keperawatan...................................................... 10
4.
Asumsi king................................................................................................ 11
5.
Penegasan teoritis king............................................................................... 12
c. Kelebihan
dan kekurangan teori king............................................................... 13
BAB
III Penutup.......................................................................................................... 15
a.
Kesimpulan....................................................................................................... 15
b.
Saran................................................................................................................. 15
Daftar pustaka.............................................................................................................. 16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan
mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat hidup masyarakat,maka semua
negara berupaya menyelenggarakan pelayanan sebaik-baiknya pelayanan kesehatan
berarti setiap upaya yang di selenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,mencegah dan
mengobati penyakit,serta memulihkan kesehatan perseorangan,kelompok,ataupun
masyarakat .
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang
sangat luas. Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan
dalam praktik Keperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah (problem-solving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan
interpersonel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan
masyarakat. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan
saling berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap-tahap tersebut berintegrasi terhadap
fungsi intelektual problem-solving dalam mendefinisikan suatu asuhan
keperawatan.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka kami membuat
makalah ini yang diharapkan para perawat dapat menerapkan pola fikir kritis dalam bidang keperawatan dan asuhan
keperawatan dengan tepat sehingga pelayanan masyarakat dan cara mendiagnosa
permasalahan dapat diatasi dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun materi yang dibahas dalam materi ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian teori keperawatan menurut king.
2. Hubungan teori king dengan keperawatan.
3. Karakteristik teori.
4. Konsep interaksi teori.
5. Kelebihan dan kekurangan teori king.
C. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teori keperawatan menurut king
2.
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar
I
3.
Untuk menambah pengetahuan bagi perawat dalam menjalankan
profesinya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut
King (Imogene M. King)
Teori merupakan abstraksi yang
menyiratkan prediksi berbasis dipenelitian.Teori tanpa penelitian dan penelitan
tanpa dasar teoritis tidak akan membangun pengetahuan ilmiah untuk disiplin
menurut (King,1977,). King secara bertahap mengeluarkan
pernyataan -pernyataan dimulai pada periode
1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General Concepts of Human
Behaviour). Ini merupakan konseptual yang
dihasilkan melalui penelaahan literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang
berjudul Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing) yang berorientasi pada pencapaian
tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King memperkenalkan
suatu model konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King
memadukan tiga system interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang
mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen
J.P,2009).
Dia
memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stress, waktu, ruang pribadi, organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan keputusan) sebagai pengetahuan yang penting
digunakan oleh perawat. Dipilih
sepuluh konsep dalam kerangka kerja tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh-kembang, stress, waktu dan ruang pribadi) sebagai pengetahuan inti yang
digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.
B.
Hubungan Teori King Dengan Keperawatan
1. Karakteristik
Teori
Teori Imogene M. King mengenai pencapaian tujuan (1981) berasal dari kerangka konsepnya (Kerangka kerja King menunjukkan
hubungan system personal (individu), system interpersonal (kelompok seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system pendidikan, system layanan
kesehatan).
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan
menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan
dengan lingkungan, sehingga
King mengemukakan dalam model konsep
interaksisebagai berikut:
a) System personal individu
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri,
peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
1) Persepsi
Persepsi
adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian. Persepsi
berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman
masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi
adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang,
subjektif atau personal.
2) Diri
Diri adalah bagian dalam diri
seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau
bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan
orientasi pada tujuan.
3) Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi
perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya terjadi dengan
cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi,
dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana
dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
4) Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri
yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.
5)
Ruang
Ruang adalah universal sebab
semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual,
situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu,
transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.
Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang
menempatinya
6)
Waktu
King mendefisikan waktu sebagai
lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan pengalaman unik
setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain
b)
System
interpersonal.
King mengemukakan system
interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia. Interaksi antar dua orang
disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
1). Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai
tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan
timbal balik.
2). Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi
adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide - ide satu orang keorang
lain.Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain
dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan
gerakan tubuh.
3). Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian - rangkaian kejadian dalam
waktu.
4). Peran
Peran melibatkan sesuatu yang
timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disat yang
lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku
yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set
prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan
dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih
berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
5).
Stress
Definisi stress menurut King
adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan
lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan
perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis
sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.
c) System social
Merupakan
system dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat mengantarkan
organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan:
1) . Organisasi
Organisasi
bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan
pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan
personal atau organisasi.
2) Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai
dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi berhubungan dengan wewenang.
3) Kekuasaan
Kekuasaan
adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.
4) Pembuatan Keputusan
atau
pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan,
orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang
terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
5) Status
Status
bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
2. Konsep
Interaksi Teori
King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya meliputi social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu.
Dari
keyakinannya tentang Human
Being ini, King telah menderivat asumsi
tersebut lebih
spesifik terhadap interaksi perawat – klien ;
a. Persepsi dari perawat dan klien
mempengaruhi proses interaksi
b. Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
interaksi.
c. Individu mempunyai hak untuk
mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
e. Profesional kesehatan mempunyai
tanggung jawab terhadap pertukaran informasi.
f. individu mempunyai hak untuk
menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
g. Tujuan dari professional kesehatan
dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
konsep hubungan manusia menurut king
terdiri dari bebarapa komponen sebagai berikut:
a. Aksi merupakan proses awal hubungan
dua individu dalam berperilaku,dalam memahami dan mengenali kondisi yang ada
dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan lien untuk melakukan
kontrak atau tujuan yang diharapkan.
b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan
yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon dari individu.
c. Interaksi merupakan suatu bentuk
kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud
dalam komunikasi.
d. Transaksi merupkan kondisi dimana
antara perawat dan klien menjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
3. Pandangan king terhadap keperawatan
Ruang
lingkup merupakan perspektif dari sebuah profesi.Ruang lingkup keperawatan
menyediakan aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah paradigma berguna untuk menggambarkan ruang lingkup
sebuah disiplin. Paradigma
keperawatan melibatkan empat cakupan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan/situasi dan keperawatan.
Asumsi-asumsi utama Imogene M.King;
a. Keperawatan
Keperawatan
merupakan suatu proses interaksi antara klien dan perawat yang selama
pengkajian, pembuatan tujuan dan menjalankannya, terjadi transaksi dan tujuan
dicapai.
b. Klien
King mengatakan bahwa klien adalah
individu (system personal) atau kelompok (system interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa
atau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
c. Kesehatan
Menurut
King,kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari dalam peran social yang lazim, suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian
terus-menerus terhadap stressor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber
yang optimum
d. Lingkungan.
King
menyatakanlingkungan merupakan setiap system social dalam masyarakat, system social adalah kekuatan
dinamis yang mempengaruhi perilaku social, integrasi, persepsi
dan kesehatan, seperti RS, kinik, lembaga komunitas dan industry.
4. Asumsi king
King
mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun
implisit.
Asumsi eksplisitmeliputi
:
a. Focus sentral dari keperawan
adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan
manusia
b. individu social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control,
berorientasi pada kegiatan waktu
c. proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai
klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan,
dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim
kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka
membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan
kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
Sedangakan asumsi implicit meliputi :
a. pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan
c. individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan
5. penegasan teoritis king
Untuk mencapai tujuannya, King (1981) memberikan proposisi yang
memperlihatkan / menggambarkan hubungan konsep - konsep
teori King sebagai berikut;
a. Jika terdapat kekuatan perceptual
dalam interaksi perawat - klien maka akan terjadi transaksi.
b. Jika perawat danklien melakukan transaksi maka tujuan
akan dicapai.
c. Jika tujuan tercapai maka akan
terjadi kepuasan
d. Jika tujuan dicapai maka akan
terjadi asuhan keperawatan yang efektif.
e. Jika transaksi dibuat dalam
interaksi perawat - klien, tumbuh kembang akan
meningkat.
f. Jika harapan peran dan performa peran
yang dirasakan oleh perawat dan kien sesuai maka akan terjadi transaksi.
g. Jika konflik peran dialami oleh
perawat/klien atau oleh keduanya maka akan menimbulkan stress dalam interaksi
perawat – klien
h. Jika perawat memiliki pengetahuan
dan ketrampilan khusus mengkomunikasikan informasi yang sesuai kepada klien
maka akan terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian tujuan bersama.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Teori King
Teori king mempunyai kelebihan sebagai berikut:
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada
setiap perubahan, teori
ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena
dalam keperawatan.
2. Teori ini merupakan serangkaian
konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek
keperawatan
3. Mengedepankan partisipasi
aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan
klien.
4. Teori ini dapat dipakai pada semua
tatanan pelayanan keperawatan.
5. Teori ini dapat dikembangkan dan
diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada
kolaborasi antara tenaga kesehatan
Kekurangan teori king sebagai
berikut:
1. Beberapa konsep dasar kurang
jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa stress memiliki konsekuensi positif
dan menyarankan perawat harus menghilangkan pembuat stress dari lingkungan RS.
2. Teori ini berfokus pada system
interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat tergantung pada presepsi
perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya
pada saat itu saja.
3. Teori ini belum menjelaskan metode
yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,komunikasi,transaksi dan
persepsi,misalnya pasien-pasien yang tidak dapat berinteraksi dengan perawat
misalnya klien dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep
keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi
tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses
interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan
situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan,
mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
B. Saran
Setiap pembaca
bisa memahami makalah ini dan mengerti tentang teori konsep keperawatan menurut
king, bisa mengaplikasikannya
dalam praktek keperawatan i Dan mencari lebih banyak lagi literatur dan
pemahaman lainnya tentang konsep keperawatan menurut king.
semoga teori ini bisa bermanfaat dalam
praktek keperawatan, dan seharusnya dalam setiap teori keperawatan harus fokus
minimalnya terhadap satu aspek proses perawatan. Seperti teori king ini yang
memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dalam proses
perawatan. Serta Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan,
meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
11. Apa alasan KING mengemukakan
materinya?
Jawab: karna KING
menggunakan pendekatan sistem terbuka dan berhubungan dengan interaksi yang
konstan dengan lingkungan,jadi KING mengankat materinya karna proses
interaksi.dalam melakukan hubungan interaksi KING mengemukakan konsep kerjanya
yang meliputi adanya sistem personal,sistem interpersonal,dan sisitem social
dan sisitem itu berhubungan satu dengan yang lain.
Ø Sistem personal:sistem yang terbuka.
Contoh:persepsi,tumbuh kembang
gambaran tubuh,ruang dan waktu dari individu dan lingkungan.
Ø Sistem interpersonal:hubungan antara
perawat dan pasien yang artinya suatu interaksi perawat dan pasien berinteraksi
sesuai dengan situasi yang ada.
Ø Sistem social:manusia hidup bersama
dengan orang lain dan berinteraksi satu sama lain.
22. Apa yang akan terjadi bila salah
satu konsepnya tidak ada?
Jawab:perawat
tidak akan mengetahui pengetahuan inti yang digunakan perawat dalam situsi
keperawatan,dan bila salah satunya tidak di jalankan tetap akan bisa berjalan
tetapi tidak mengetahui dengan tepat apa-apa saja yang harus di jalankan.
33. Mengapa pada teori KING mengemukakan
stress pada materinya?
Jawab:karna
King menganggap stress adalah suatu keadaan yang
dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara
keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran
energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur
stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkungan, intensitasnya
berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman
lalu, individual, personal, dan subjektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar